13.25

Part time worker?....

Diposting oleh Bennedictus anto kurniawan S.Ds |

Untuk topik kali ini saya ingin membahas mengenai part time worker yang tentunya dalam dunia desain interior. Bekerja sambil kuliah, dimata orang lain akan terlihat sangat baik dan dimata keluarga kita akan dianggap sebagai anak yang bertanggung jawab tetapi bagi orang yang menjalaninya hal ini akan menjadi pilihan dikemudian hari. Saya sendiri adalah seorang pekerja part time pada awal-awal tahun kuliah saya. Sebelum kita masuk lebih jauh dalam topik ini saya mungkin lebih dahulu ingin mengkategorikan pelaku dari kerja paruh waktu ini.
Bagi saya (tanpa bermaksud sok tau…) ada 2 tipe dari pekerja paruh waktu, yang pertama adalah pekerja paruh waktu yang hanya sekedar ingin mendapatkan uang tambahan dan yang kedua adalah pekerja paruh waktu yang bertujuan untuk meringankan tanggung jawab orang tua ( saya lebih suka menggunakan kata tanggung jawab daripada beban…) dan juga untuk menambah pengalaman. Saya mungkin salah satu anak yang kurang beruntung sehingga saya bisa dikatakan masuk dalam kategori kedua. Tidak ada yang salah, baik kesatu ataupun kedua….semuanya memiliki maksud yang baik, sama sama mendapatkan uang dan juga tentunya akan menambah pengalaman hanya saja mungkin tujuan atau orientasinya saja yang berbeda.
Masalah ini terlihat begitu ringan tetapi di dalamnya terdapat konsekuensi yang begitu besar sehingga seringkali banyak para pekerja paruh waktu yang gagal untuk mendapatkan keduanya mungkin saya salah satu yang beruntung karena dapat menyelesaikan studi (maaf…tambahkan kata akhirnya….) dan juga mendapatkan pengalaman. Hal ini merupakan paradigma yang nyata dan akan selalu membayangi para mahasiswa/I yang menggeluti bidang ini. Terkadang malah terjadi silang argumen antara dosen dengan si pelajar. Mahasiswa mengatakan ingin mendapatkan pengalaman dan dosen pun berpendapat setidaknya itu bisa dilakukan pada mata kuliah kerja praktek, maka untuk kedua kalinya saya berpendapat tidak ada yang salah dari argumen-argumen tersebut karena desain interior adalah bidang pekerjaan yang tidak hanya membutuhkan sekedar kepandaian, nilai yang tinggi atau kreatifitas tetapi juga sangat membutuhkan pengalaman yang harus digali sejak dini. Mata kuliah kerja praktek yang tentunya ada dalam kurikulum pun sangat membantu hanya saja sangat disayangkan (demi etika saya tidak akan menyebutkan nama perusahaan) banyak perusahaan yang menerima mahasiswa/I untuk kerja praktek di perusahaan tersebut hanya sebagai drafter. Sungguh tidak ada maksud saya untuk menganggap drafter sebelah mata, toh saya juga sebelumnya seorang drafter (akan saya bahas pada topik berikutnya). Para mahasiswa yang menjalani kerja praktek tentunya ingin mendapatkan pengalaman setidaknya selama 6 bulan dan mereka tidak akan mendapatkan pengalaman apabila hanya berada di depan komputer untuk membuat gambar kerja. Karena adanya hal seperti inilah seringkali mahasiswa menjadi bingung sehingga akhirnya memutuskan untuk bekerja lebih dini pada masa awal kuliahnya.
Tujuan saya mengangkat topik ini agar sedikit banyaknya bahasan ini dapat membantu para adik kelas kita, para pembimbing dan juga perusahaan yang bergerak di bidang desain interior sehingga mungkin adik kelas kita dapat menjadi seorang desainer yang lebih produktif dikemudian harinya.
Topik ini tidak akan berguna atautidak akan dapat membantu sebagaimana tujuan saya bilamana para pembaca tidak memberikan komentar karena masalah ini telah menjadi paradigma dan semua orang memiliki pendapat yang berbeda. Dengan segala hormat saya meminta kiranya para pembaca mau memberikan sedikit buah pikirannya…terima kasih

0 komentar:

Posting Komentar