12.17

Hanya drafter.....???

Diposting oleh Bennedictus anto kurniawan S.Ds |


Hanya drafter??? pertanyaan ini seringkali kita dengar...dan juga mungkin bernada agak merendahkan atau meremehkan. Tetapi apabila saya boleh bertanya kembali kepada pembaca apakah ada yang salah dengan posisi sebagai seorang drafter?...jujur harus saya akui bahwa sayapun dulu seorang darfter dan saya bangga untuk mengakuinya karena saya merasa tidak akan ada saya yang sekarang bilamana saya tidak menjadi drafter pada awal saya bekerja di bidang desain interior. Tinggi atau rendahnya posisi yang diberikan itu semua kembali kepada pribadi dari orang yang dipercayakan posisi tersebut dan bagaimana mereka melihat posisi yang diberikan, apakah mereka melihat sebagai tembok penghalang karir mereka atau mereka melihatnya sebagai batu loncatan sebelum mereka mendapatkan posisi yang mereka inginkan.

Dunia interior seperti pernah saya katakan sebelumnya adalah dunia yang penuh dengan kreatifitas, tidak hanya kreatif dalam menciptakan suatu bentuk tetapi juga harus kreatif dalam menjalani hidup dan juga kreatif dalam melihat sebuah peluang. Pada awal saya mendapatkan pekerjaan sebagai seorang drafterpun saya sempat tidak percaya diri dan mungkin bisa dibilang setengah hati dalam menjalaninya tetapi seiring berjalannya waktu saya melihat begitu banyak peluang untuk belajar saat itu...sebagai drafter saya berhubungan langsung dengan para desainer yang bekerja di kantor tersebut dan juga saya selalu berhubungan dengan para pekerja workshop pada bagian produksi sehingga saya mendapatkan pembelajaran dan juga ilmu yang amat sangat berguna untuk saya sekarang. Saya benar-benar bersyukur sekali saya dulu berkesempatan menjadi drafter.
Saya menulis ini bukan mengajak para pembaca atau para adik kelas saya untuk mengikuti langkah saya...tetapi yang ingin saya tegaskan di sini adalah apapun yang kita dapatkan walaupun di mata orang lain yang melihatnya kita dipandang sebelah mata janganlah pernah menjadi patah semangat karena hal tersebut justru dapat menjadi sesuatu yang sangat berharga dan berguna bagi kita...itu semua kembali lagi kepada diri kita masing-masing dalam menjalaninya....
Seperti biasa...ini semua hanya argumen dari saya berdasarkan pengalaman saya dan apa yang saya telah jalani selama ini, benar atau tidaknya itu semua tergantung dari para pembaca sendiri dan saya sangat membutuhkan pendapat para pembaca sekalian sehingga topik ini menjadi berguna bagi semua pembaca khususnya para adik kelas kita yang saat ini sedang mencoba untuk merintis karirnya di bidang desain interior. Terima kasih
Selengkapnya...

13.25

Part time worker?....

Diposting oleh Bennedictus anto kurniawan S.Ds |

Untuk topik kali ini saya ingin membahas mengenai part time worker yang tentunya dalam dunia desain interior. Bekerja sambil kuliah, dimata orang lain akan terlihat sangat baik dan dimata keluarga kita akan dianggap sebagai anak yang bertanggung jawab tetapi bagi orang yang menjalaninya hal ini akan menjadi pilihan dikemudian hari. Saya sendiri adalah seorang pekerja part time pada awal-awal tahun kuliah saya. Sebelum kita masuk lebih jauh dalam topik ini saya mungkin lebih dahulu ingin mengkategorikan pelaku dari kerja paruh waktu ini.
Bagi saya (tanpa bermaksud sok tau…) ada 2 tipe dari pekerja paruh waktu, yang pertama adalah pekerja paruh waktu yang hanya sekedar ingin mendapatkan uang tambahan dan yang kedua adalah pekerja paruh waktu yang bertujuan untuk meringankan tanggung jawab orang tua ( saya lebih suka menggunakan kata tanggung jawab daripada beban…) dan juga untuk menambah pengalaman. Saya mungkin salah satu anak yang kurang beruntung sehingga saya bisa dikatakan masuk dalam kategori kedua. Tidak ada yang salah, baik kesatu ataupun kedua….semuanya memiliki maksud yang baik, sama sama mendapatkan uang dan juga tentunya akan menambah pengalaman hanya saja mungkin tujuan atau orientasinya saja yang berbeda.
Masalah ini terlihat begitu ringan tetapi di dalamnya terdapat konsekuensi yang begitu besar sehingga seringkali banyak para pekerja paruh waktu yang gagal untuk mendapatkan keduanya mungkin saya salah satu yang beruntung karena dapat menyelesaikan studi (maaf…tambahkan kata akhirnya….) dan juga mendapatkan pengalaman. Hal ini merupakan paradigma yang nyata dan akan selalu membayangi para mahasiswa/I yang menggeluti bidang ini. Terkadang malah terjadi silang argumen antara dosen dengan si pelajar. Mahasiswa mengatakan ingin mendapatkan pengalaman dan dosen pun berpendapat setidaknya itu bisa dilakukan pada mata kuliah kerja praktek, maka untuk kedua kalinya saya berpendapat tidak ada yang salah dari argumen-argumen tersebut karena desain interior adalah bidang pekerjaan yang tidak hanya membutuhkan sekedar kepandaian, nilai yang tinggi atau kreatifitas tetapi juga sangat membutuhkan pengalaman yang harus digali sejak dini. Mata kuliah kerja praktek yang tentunya ada dalam kurikulum pun sangat membantu hanya saja sangat disayangkan (demi etika saya tidak akan menyebutkan nama perusahaan) banyak perusahaan yang menerima mahasiswa/I untuk kerja praktek di perusahaan tersebut hanya sebagai drafter. Sungguh tidak ada maksud saya untuk menganggap drafter sebelah mata, toh saya juga sebelumnya seorang drafter (akan saya bahas pada topik berikutnya). Para mahasiswa yang menjalani kerja praktek tentunya ingin mendapatkan pengalaman setidaknya selama 6 bulan dan mereka tidak akan mendapatkan pengalaman apabila hanya berada di depan komputer untuk membuat gambar kerja. Karena adanya hal seperti inilah seringkali mahasiswa menjadi bingung sehingga akhirnya memutuskan untuk bekerja lebih dini pada masa awal kuliahnya.
Tujuan saya mengangkat topik ini agar sedikit banyaknya bahasan ini dapat membantu para adik kelas kita, para pembimbing dan juga perusahaan yang bergerak di bidang desain interior sehingga mungkin adik kelas kita dapat menjadi seorang desainer yang lebih produktif dikemudian harinya.
Topik ini tidak akan berguna atautidak akan dapat membantu sebagaimana tujuan saya bilamana para pembaca tidak memberikan komentar karena masalah ini telah menjadi paradigma dan semua orang memiliki pendapat yang berbeda. Dengan segala hormat saya meminta kiranya para pembaca mau memberikan sedikit buah pikirannya…terima kasih
Selengkapnya...

11.30

where's an ideas become a shape

Diposting oleh Bennedictus anto kurniawan S.Ds |

Wheres ideas become a shape”….kata – kata ini mengingatkan saya pada awal-awal tahun kuliah saya. Saat itu saya memiliki banyak ide fantastis (bisa dikatakan begitu kira-kira) di kepala saya tapi ternyata ide tersebut tidak dapat terealisasikan karena pengetahuan saya dan juga pemahaman saya mengenai proses-proses dalam perancangan amat sangat sedikit. Seiring berjalannya waktu saya dapat belajar dan menambah pengalaman dalam dunia desain interior membuat saya lebih baik dan juga mampu ( bukan nyombong loh yah…hanya berbagi pengalaman aja) merealisasikan ide-ide yang muncul di kepala saya yang terbilang cukup kecil ini.
Desain interior dengan segala keindahan dan kerumitan di dalamnya membuat saya benar-benar mencintai bidang ini. Banyak memori baik yang buruk sampai yang indah terjadi saat saya menggeluti bidang ini. Saya masih ingat bagaimana nekatnya saya yang baru menginjak semester 3 (sebagian orang malah mengatakan saya gila…) menerima kerjaan dari klien untuk membuat rancangan desain untuk tokonya. Tidak akan saya lupa saat itu untuk fee desain saya hanya dibayar Rp 400 ribu. Setelah dihitung untuk transport saja sudah rugi banyak. Tapi sebuah pengalaman dan kepuasan yang saya dapat tidak bisa tergantikan dengan uang.
Yaaahhh…..berguna atau tidaknya semua isi dalam blog ini kembali kepada yang membacanya. Tentunya saya berharap ini dapat berguna khususnya bagi semua adik kelas saya baik di almamater saya kuliah ataupun tempat lain tetapi yang pasti blog ini saya dedikasikan untuk seseorang yang telah membimbing saya dan memberikan ilmu kepada saya dengan seluruh kebaikan dan juga kesabaran yang dimilikinya karena saya sadar tenpa beliau saya tidak bisa berhasil seperti sekarang….tetapi saya tidak tau apakah beliau senang bila namanya saya tulis jadi akan saya tulis dalam inisialnya saja….untuk mentor saya………………….bapak M. NS.
Selengkapnya...